Para pembaca yang budiman, tentunya tidak diragukan lagi bahwa begitu
banyak nikmat yang telah Alloh berikan kepada kita. Tatkala kita
dilahirkan di dunia dengan tidak membawa apa-apa dan dalam keadaan
lemah, Alloh memberikan kepada orang tua kita rasa kasih sayang sehingga
merekapun tergerak hatinya untuk merawat kita sebaik-baiknya. Sungguh
tidak bisa dibayangkan apabila Alloh mencabut rasa kasih sayang ini dari
hati para orang tua. Ini diantara contoh kecil nikmat yang telah Alloh
berikan kepada kita berupa perawatan sang ibu bapak sehingga kita dapat
bertahan hidup dan tumbuh dewasa sampai seperti sekarang. Oleh karena
itu Alloh berfirman yang artinya, “Bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu
bapakmu…” (QS. Luqman: 16)
Dan kalau kita mau memperhatikan diri kita serta apa yang berada di
sekitar kita, dapat kita ketahui betapa banyak nikmat yang telah Alloh
berikan kepada para hamba-Nya sampai-sampai mereka tidak sanggup untuk
menghitungnya sebagaimana firman Alloh yang artinya, “Dan jika kamu
menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya.”
(QS. An-Nahl: 18)
Nikmat teragung yang Alloh berikan kepada para hambanya adalah berupa
cahaya Islam yang memancar di hati para pemeluknya. Sebagai bentuk
perwujudan rasa syukur kita, hendaknya setiap aktivitas yang kita
lakukan diniatkan dalam rangka beribadah kepada Alloh serta untuk
kepentingan Islam dan kaum muslimin sebagaimana firman Alloh yang
artinya, “Katakanlah sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidup, dan
matiku hanya untuk Alloh Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya;
dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang
yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am:
162-163). Selama hayat masih dikandung badan, hendaklah nikmat yang
agung berupa cahaya Islam ini senantiasa kita pertahankan sampai ajal
menjemput kita. Alloh berfirman yang artinya, “Wahai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam.”
(QS. Al-Imron: 102). Badai ujian, musibah maupun bencana janganlah
menggoyahkan aqidah kita, melunturkannya atau bahkan menghilangkannya.
Na’udzubillah. Biarlah Gempa mengguncang Tanah Tumpah Darah kita, namun
jangan sampai hal itu mengguncang aqidah keislaman kita… Begitu pula,
biarlah Merapi mengeluarkan Wedhus Gembel serta apa yang dikandungnya,
namun jangan sampai semua itu mengeluarkan keimanan dari hati kita.
Namun sudah menjadi ketetapan Alloh bahwa musuh-musuh Islam tidak
akan tinggal diam melihat kaum muslimin senantiasa berjalan di atas
agama yang lurus ini. Mereka akan selalu mencari kesempatan serta
mengerahkan segenap daya dan kekuatannya untuk memalingkan kaum muslimin
dari agamanya. Di antara kelompok yang paling getol didalam memalingkan
kaum muslimin dari agamanya adalah orang-orang Nashroni yang menaruh
dengki terhadap Islam. Maka merekapun melancarkan serangan kepada kaum
muslimin lewat senjata rahasia yang dikenal dengan istilah
“Kristenisasi”.
Para pembaca yang budiman, mengingat begitu pentingnya masalah ini
serta dampak mengerikan yang ditimbulkannya, maka pada edisi kali ini
kami nukilkan sebuah fatwa dari Lajnah Da’imah lil Buhuts Al-Ilmiyyah
wal Ifta’ fil Mamlakah Al-Arobiyyah As-Su’udiyyah (Komisi Tetap Urusan
Pembahasan Ilmiyyah dan Pemberian Fatwa Kerajaan Saudi Arabia -kalau di
negara kita semacam komisi fatwa MUI, pen-) tentang peringatan kepada
kaum muslimin terhadap bahaya kristenisasi serta berbagai trik yang
digunakannya untuk menipu umat manusia, khususnya kaum muslimin. Berikut
petikan fatwanya (fatwa diterjemahkan dari fatwa Lajnah Da’imah lil
Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta’ nomor 20.096 tanggal 22/12/1418 H yang
berjudul At-Tahdziir min Wasaa’ilit Tanshiir -pen):
***
Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta alam, sholawat serta salam
semoga tercurah kepada nabi yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh umat
manusia, sebagai penutup dari para nabi dan rosul, yaitu nabi dan rosul
kita Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam. Sholawat serta salam
semoga juga tercurah kepada keluarga dan sahabat beliau serta orang yang
mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Setiap muslim yang telah Alloh terangi hatinya tentu tahu betapa
kerasnya permusuhan orang-orang kafir baik dari yahudi, nashroni ataupun
selain dari mereka terhadap kaum muslimin. Mereka menyatukan kekuatan
untuk menghadapi kaum muslimin agar dapat memalingkan dan mengacaukan
mereka dari agamanya yang haq yaitu Islam, agama yang Alloh turunkan
kepada penutup para nabi dan rosul, Muhammad shollallohu ‘alaihi wa
sallam untuk seluruh umat manusia. Sesungguhnya orang-orang kafir
memiliki berbagai macam cara dalam menghadapi Islam dan menyesatkan kaum
muslimin, serta dalam menguasai dan merusak akal mereka. Tipu daya yang
mereka buatpun dengan menggunakan cara yang bermacam-macam. Sungguh
betapa giatnya dakwah mereka, betapa giatnya yayasan-yayasan serta
gencarnya pengiriman para misionaris. Fitnah (teror) mereka sungguh
amatlah besar pada zaman kita sekarang ini. Di antara cara dan dakwah
mereka yang menyesatkan seperti dengan menyebarkan selebaran yang
mengatasnamakan “Ma’had (Sekolah) Ahli Kitab di Negara Afrika Selatan”.
Selebaran ini dikirimkan kepada orang per orang (individu),
yayasan-yayasan serta organisasi-organisai melalui kotak-kotak pos di
jazirah (negri) arab yang merupakan tanah kelahiran islam dan benteng
pertahanan islam yang terakhir. Selebaran ini berisi program belajar via
pos (program belajar jarak jauh-pen) dan kartu keanggotaan secara
cuma-cuma. Isi dari program tersebut adalah pelajaran tentang kitab
Taurot, Zabur dan Injil. Di bagian sampul selebaran, terdapat
kutipan-kutipan dari ketiga kitab tersebut.
Merupakan salah satu bentuk kabar gembira yang disegerakan bagi kaum
muslimin, adanya pengingkaran (dari sebagian kaum muslimin-pen) terhadap
serangan yang tersusun rapi ini, serta adanya peringatan tentang bahaya
dari jenis serangan ini dengan segala macam sarananya. Pada situasi
yang baik ini (karena telah adanya pengingkaran oleh sebagian kaum
muslimin terhadap selebaran tersebut-pen), mengalirlah beberapa surat
dan adanya saran lewat perbincangan langsung kepada Lajnah da’imah lil
buhuts al-ilmiyah wal ifta’ (kalau di Indonesia, semacam MUI-pen) yang
mengharapkan penjelasan tentang bagaimana sikap kaum muslimin terhadap
selebaran-selebaran tersebut. (Mereka juga berharap) agar pihak Lajnah
da’imah lil buhuts al-ilmiyah wal ifta’ memperingatkan kaum muslimin
dari dakwah kekafiran yang berbahaya ini.
Maka dengan mengharap taufiq dari Alloh, kami (Lajnah Da’imah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta’) katakan:
Semenjak sinar Islam terbit di permukaan bumi, musuh-musuh islam
-yang mempunyai perbedaan aqidah dan agama- berusaha siang dan malam
untuk membuat makar (tipu daya) bagi Islam. Mereka melancarkan makar
kepada para pemeluknya manakala ada kesempatan dalam rangka mengeluarkan
kaum muslimin dari cahaya kepada kegelapan. Mereka juga berusaha untuk
merobohkan negri-negri islam dan melemahkan pengaruh Islam dalam jiwa
kaum muslimin. Bukti nyata dari hal ini semua adalah sebagaimana
tercantum di dalam Al-Qur’an tatkala Alloh berfirman yang artinya,
“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada
menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu.” (QS.
Al-Baqoroh: 105). Alloh Subhanahu juga berfirman yang artinya,
“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan
kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul)
dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.” (QS.
Al-Baqoroh: 109). Di Surat yang lain Alloh Jalla wa ‘Ala berfirman yang
artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian
dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan
kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Al-Imron: 100)
Di antara musuh agama ini (yaitu islam-pen) yang paling menonjol
adalah orang-orang nashroni yang menaruh dendam. Mereka tiada
henti-hentinya mengerahkan segenap kekuatan dan kemampuan untuk melawan
kekuatan Islam di seantero dunia. Bahkan mereka menyerang Islam dan kaum
muslimin di pusat wilayah mereka, lebih-lebih saat kondisi lemah
menimpa dunia Islam seperti keadaan saat ini. Dapat dimengerti dengan
mudah, bahwa tujuan dari serangan ini adalah untuk menggoncang aqidah
kaum muslimin serta menebarkan keragu-raguan dalam jiwa kaum muslimin
terhadap agamanya. Hal ini sebagai langkah awal untuk mengeluarkan
mereka dari Islam serta membujuk mereka untuk memeluk agama nashroni
lewat istilah -yang sebenarnya salah kaprah- yang dikenal dengan
Tabsyiir (Missi/Kristenisasi) (Dikatakan salah kaprah karena sebenarnya
secara bahasa arti Tabsyiir adalah memberi kabar gembira, namun pada
hakekatnya bukan merupakan pemberian kabar gembira namun salah satu
bentuk penyesatan/gerakan pemurtadan-pen). Tujuan dari missi ini tidak
lain hanyalah untuk mengajak kepada paganisme (peribadatan kepada
berhala) yang terdapat di dalam agama Nashroni yang menyimpang dimana
Alloh tidak menurunkan keterangan tentangnya. Dan Nabi ‘Isa ‘alaihis
salaam tidak ikut campur dalam hal ini semua (Hal ini karena orang
nashroni menyembah nabi ‘isa, sedangkan beliau tidak ridho dengan
peribadatan tersebut-pen).
Sungguh orang-orang nashroni telah mengeluarkan banyak dana serta
mengerahkan kekuatan yang besar dalam mewujudkan impian mereka yaitu
untuk mengkristenkan dunia pada umumnya, serta umat islam pada
khususnya. Akan tetapi keadaan mereka adalah sebagaimana yang dikabarkan
oleh Alloh (di dalam Al-Qur’an) yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang
yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari
jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan
bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Neraka
Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal: 36).
Untuk mencapai tujuan ini, dari dulu hingga sekarang, mereka mengadakan
mu’tamar-mu’tamar (pertemuan) baik bertaraf lokal maupun internasional
yang dihadiri oleh para missionaris dari berbagai tempat untuk bertukar
pikiran dan usulan seputar masalah cara apa yang paling manjur dan
target yang paling penting. Oleh karena itu, merekapun membuat beberapa
rencana dan program. Di antara program yang mereka buat adalah:
– Mengirim misi-misi Kristen ke negri-negri islam, mendakwahkan
ajaran nashroni dengan mebagikan buku-buku serta selebaran-selebaran
yang memperkenalkan ajaran nashroni. Juga dengan membagikan
terjemahan-terjemahan injil dan buku-buku yang memberikan kerancuan
tentang ajaran Islam, serangan terhadap Islam serta memberikan kesan
yang buruk tentang gambaran Islam kepada dunia.
– Melakukan kristenisasi dengan jalan yang samar serta cara-cara yang tidak langsung. Di antara cara yang paling penting adalah:
1. Melalui jalan pengobatan dan pemberian pelayanan kesehatan bagi
masyarakat. Banyaknya orang yang membutuhkan pengobatan, tersebarnya
berbagai wabah dan penyakit di wilayah kaum muslimin turut memberikan
andil bagi efektifitas cara ini, khususnya dengan berjalannya waktu,
dokter-dokter muslim sangatlah jarang bahkan pada beberapa negri Islam
tidak memiliki dokter muslim sama sekali.
2. Kristenisasi dengan
metode pendidikan. Dengan metode ini, terkadang secara terang-terangan
dibangun sekolah-sekolah atau universitas-universitas Kristen. Namun
terkadang dengan membangun sekolah-sekolah yang kelihatannya memiliki
bentuk pengajaran yang murni (sekolah yang tanpa label Kristen-pen) akan
tetapi orang nashroni membuat makar secara terselubung di dalamnya.
Trik ini menjadikan banyak kaum muslimin tertipu dengan memasukkan
anak-anak mereka ke sekolah tersebut dengan harapan agar anak-anak
mereka dapat belajar bahasa asing atau materi khusus yang lain. Dan
janganlah kamu bertanya tentang besarnya kesempatan yang diberikan kaum
muslimin kepada orang nashroni manakala mereka menyerahkan anak-anaknya
pada saat mereka masih kanak-kanak atau menginjak dewasa di mana pada
masa itu akal mereka masih kosong serta siap menerima apa saja yang
mereka pelajari. Menerima apa saja yang dipelajarinya…!! (Sekali lagi)
apasaja yang dipelajarinya…!!
3. Kristenisasi dengan media-media
informasi. Kristenisasi dengan cara ini seperti melalui siaran radio
yang disiarkan ke negri-negri islam atau melalui siaran yang dapat
disaksikan lewat parabola, seperti beberapa tahun terakhir ini. Terlebih
lagi melalui surat kabar, majalah-majalah, selebaran-selebaran yang di
ekspor dalam jumlah yang mengerikan…
Sarana-sarana informasi ini, baik melalui media yang menampilkan
informasi yang dapat dilihat, didengar maupun dibaca semuanya turut
serta di dalam mendorong semakin cepatnya kristenisasi dengan melalui
cara-cara sebagai berikut:
1. Seruan kepada agama nashroni dengan lebih menampakkan sisi-sisinya yang semu, menampakkan kasih sayang kepada umat manusia.
2. Menebarkan kerancuan kepada kaum muslimin dalam sisi aqidah, syiar-syiar serta hubungan keagamaan mereka.
3.
Menyebarkan pornografi dan pornoaksi serta hal-hal yang dapat
membangkitkan syahwat dengan tujuan untuk membuat orang-orang yang
menyaksikannya menjadi terlena, menghancurkan akhlaq, merobohkan
kehormatan dan menghilangkan rasa malu mereka serta mengubah keadaan
orang yang terlena tadi menjadi para pengekor syahwat, menjadi para
pemburu kenikmatan sesaat yang rendah. Setelah itu, maka menjadi
mudahlah dakwah mereka (untuk menggiring kaum muslimin-pen) kepada apa
saja yang mereka inginkan sampai seandainya digiring kepada kemurtadan
dan kekafiran-wal iyadzubillah-. Ini semua dapat terjadi manakala
semangat keimanan dalam hati telah lenyap dan ikatan keagamaan dalam
jiwa-jiwa manusia telah lepas.
Selain cara-cara di atas, masih ada cara-cara lain untuk program
kristenisasi yang hal itu dapat diketahui oleh orang yang mau
memperhatikan keadaan dunia islam. Namun di sini tidaklah kami sebutkan
semuanya dalam rangka untuk meringkas pembahasan. Hal ini karena maksud
(dari pembahasan ini) hanyalah sekedar peringatan saja, bukan untuk
menjelaskan secara detail. Namun demikian, apapun yang dilakukan (oleh
orang-orang nashroni) telah Alloh nyatakan (di dalam Al-Qur’an) yang
artinya, “Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya
itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS. Al-Anfal: 30).
Alloh juga berfirman yang artinya, “Mereka berkehendak memadamkan cahaya
(agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak
menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang
kafir tidak menyukai.” (QS. At-Taubah: 32)
Itulah makar-makar (tipu daya) para misionaris, dan makar mereka ini
hanyalah untuk menyesatkan kaum muslimin!! Jika demikian, maka apa
kewajiban kum muslimin untuk menghadapinya? Dan bagaimana pula
menghadapi serangan yang membabi buta itu atas kaum muslimin?
Tidak diragukan lagi, ini merupakan tanggung jawab yang besar bagi
seluruh kaum muslimin, baik secara individu, masyarakat, pemerintah
maupun rakyatnya untuk menghadapi peperangan beracun ini yang telah
memangsa banyak korban dari umat ini, baik orang dewasa atau anak kecil,
baik laki-laki ataupun perempuan. Hasbunallohu wa ni’mal wakil
(cukuplah Alloh sebagai sebaik-baik pelindung).
Diakui bahwa untuk situasi dan kondisi apapun terdapat solusi yang
sesuai dengan syariat. Dapat kita sampaikan secara global bahwa bentuk
pelaksanaan kewajiban (solusi) itu sebagai berikut:
1. Menancapkan dasar-dasar aqidah islamiyah ke dalam jiwa-jiwa kaum
muslimin melalui kurikulum-kurikulum pendidikan maupun program-program
pendidikan yang bersifat umum. Pengokohan dasar-dasar aqidah ini lebih
difokuskan pada jiwa anak-anak melalui sekolah-sekolah atau melalui
pendidikan formal maupun non formal (keluarga).
2. Menumbuhkan sikap
kesadaran beragama yang benar di seluruh lapisan masyarakat serta
mengisi jiwa-jiwa mereka untuk semangat (membela-pen) agama, kehormatan
dan kesucian.
3. Menutup pintu masuknya produk-produk nashroni
seperti film, selebaran, majalah-majalah dan selainnya dengan tidak
memberikan izin masuk untuk produk-produk tersebut serta memberikan
hukuman yang menakutkan bagi siapa saja yang melanggarnya.
4.
Memberikan penjelasan kepada masyarakat dan memperingatkan mereka
terhadap bahaya kristenisasi serta cara-cara yang digunakan oleh para
missionaris agar mereka berhati-hati terhadap perkara tersebut serta
tidak terjatuh dalam perangkapnya.
5. Menaruh perhatian pada seluruh
bidang pokok (kebutuhan dasar) dalam kehidupan seorang muslim khususnya
bidang kesehatan dan pendidikan. Realita menunjukkkan bahwa keduanya
merupakan celah yang paling berbahaya dimana orang-orang nashroni banyak
masuk lewat kedua celah tersebur untuk mempengaruhi hati dan akal umat
manusia.
6. Hendaknya setiap muslim di manapun untuk selalu berpegang
teguh dengan agama dan aqidahnya dalam setiap situasi dan kondisi. Dan
setiap muslim hendaknya menegakkan syi’ar-syi’ar islam dalam diri dan
keluarganya sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya serta berusaha
membentengi keluarganya guna melawan setiap serangan yang bertujuan
untuk merusak aqidah serta akhlaq mereka.
7. Hendaknya setiap pribadi
dan keluarga berhati-hati untuk melakukan perjalanan ke negri-negri
kafir kecuali jika ada kebutuhan yang mendesak, seperti berobat atau
mencari ilmu yang sangat dibutuhkan dimana ilmu tersebut tidak
didapatkan di negri-negri islam dengan tetap menyiapkan diri untuk
menolak syubhat (kerancuan berfikir) serta fitnah (terror) terhadap
agamanya yang dilancarkan oleh orang-orang kafir kepada kaum muslimin.
8.
Menggalakkan takaful ijtima’i (solidaritas sosial) di antara kaum
muslimin serta adanya tolong-menolong di antara mereka. Orang-orang yang
kaya memperhatikan hak-hak orang yang miskin. Orang-orang yang kaya
tersebut hendaknya mengulurkan tangan mereka di dalam kebaikan serta
program-program yang bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan kaum muslimin,
sehingga tangan-tangan orang-orang nashroni tidak terulur kepada mereka
dalam rangka memanfaatkan kebutuhan dan kemiskinan mereka (untuk
kemudian memurtadkan mereka-pen).
Penutup
Akhirnya kita memohon kepada Alloh dengan Nama-NamaNya yang Mulia
serta Sifat-SifatNya yang Agung agar Alloh menyatukan barisan kaum
muslimin, mengikat hati-hati mereka, memperbaiki keadaan mereka serta
memberikan mereka petunjuk ke jalan-jalan keselamatan. Kita juga berdo’a
semoga Alloh menjaga kaum muslimin dari makar musuh-musuhnya,
melindungi dari keburukan-keburukan mereka serta menjauhkan mereka dari
kekejian serta fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi, sesungguhnya
Alloh Maha Penyayang…
Ya Alloh, siapasaja yang menginginkan keburukan Islam dan kaum
muslimin maka sibukkanlah mereka dengan urusan dirinya sendiri. Tolaklah
tipu dayanya dan timpakanlah keburukan atas mereka, sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Maha Suci Alloh Pemilik keperkasaan
dari seluruh yang mereka sifatkan. Semoga keselamatan terlimpah atas
para rosul. Segala puji bagi Alloh Tuhan sekalian alam.
Penulis: Ibnu ‘AliArtikel
http://www.muslim.or.id